Wednesday, 5 March 2014
TES DAN NON TES
TES
DAN NONTES
TES
Tes pada hakikatnya
adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek
perilaku tertentu. Artinya, fungsi tes adalah
sebagai alat ukur. Dalam tes prestasi belajar, aspek perilaku yang
hendak diukur adalah tingkat kemampuan peserta didik dalam menguasai materi
pelajaran yang telah disampaikan.
Tes dapat dibedakan
atas beberapa jenis, dan pembagian jenis-jenis ini dapat ditinjau dari berbagai
sudut pandang. Heaton (1988), misalnya, membagi tes menjadi empat bagian, yaitu
tes prestasi belajar (achievement test), tes penguasaan (proficiency
test), tes bakat (aptitude test), dan tes diagnostik (diagnostic
test). Untuk melengkapi pembagian jenis tes tersebut, Brown (2004)
menambahkan satu jenis tes lagi yang disebut tes penempatan (placement test).
Dalam bidang psikologi, tes dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian, yaitu
:
1. Tes intelegensia umum, yaitu tes untuk mengukur kemampuan umum
seseorang.
2. Tes kemampuan khusus, yaitu tes untuk mengukur kemampuan
potensial dalam bidang tertentu.
3. Tes prestasi belajar, yaitu tes untuk mengukur kemampuan aktual
sebagai hasil belajar.
4. Tes kepribadian, yaitu tes untuk mengukur karakteristik pribadi
seseorang.
Berdasarkan
jumlah peserta didik, tes hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu
tes kelompok dan tes perorangan. Tes kelompok, yaitu tes yang diadakan secara
kelompok. Disini guru akan berhadapan dengan sekelompok peserta didik. Tes
perorangan yaitu tes yang dilakukan secara perorangan (individual). Disini guru
akan berhadapan dengan seorang peserta didik.
Dilihat
dari cara penyusunannya, tes dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Tes Buatan Guru (teacher-made test)
Tes
buatan guru adalah tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan mempergunakan
tes tersebut. Tes ini biasanya digunakan untuk ulangan harian, formatif, dan
ulangan umum (sumatif).
2. Tes yang Dibakukan (standardized test)
Tes yang
dibakukan atau tes baku adalah tes yang sudah memiliki derajat validitas dan
reliabilitas yang tinggi berdasarkan percobaan-percobaan terhadap sampel yang
cukup besar dan representatif. Tes baku adalah tes yang dikaji berulang-ulang
kepada sekelompok besar peserta didik, dan item-itemnya relevan serta mempunyai
daya pembeda yang tinggi. Di samping itu, tes baku telah diklasifikasikan
sesuai dengan tingkat usia dan kelasnya. Tes baku biasanya telah dianalisis
secara statistik dan diuji secara empiris oleh para ahli (pakar), karena itu
dapat dinyatakan sahih (valid) untuk digunakan secara umum.
Klasifikasi
tes:
1. Berdasarkan fungsi:
a.
Tes seleksi: tes penerimaan
mahasiswa baru (SNMPTN)
b.
Tes awal (pre-test)
Untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sejauh mana materi prasyarat dan materi yang akan
diajarkan telah dikuasai dan untuk menguji kehomogenan dua atau lebih kelas
c.
Tes akhir (post-test)
Dilaksanakan di akhir
pembelajaran untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang
telah diajarkan
d.
Tes diagnostic
Dilaksanakan untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa
e.
Tes formatif
Dilaksanakan pada akhir
suatu program pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Misalnya ulangan harian
f.
Tes sumatif
Dilaksanakan setelah
seluruh program pembelajaran selesai. Misalnya Ujian Akhir Semester dan Ujian
Akhir Nasional
2. Berdasarkan respon yang diharapkan:
a.
Tes verbal (berupa
kata-kata)
b.
Tes non-verbal (berupa
tindakan atau perbuatan)
3. Berdasarkan bentuk pertanyaan yang diberikan:
a.
Tes objektif:
1)
Tes pilihan ganda
2)
Tes menjodohkan
3)
Tes benar salah
4)
Tes jawaban singkat
b.
Tes subjektif, misalnya tes
uraian
NON-TES
Tipe evaluasi yang
kedua adalah non tes, alat ini digunakan untuk mengevaluasi penampilan dan
aspek-aspek belajar efektif dari siswa.
Non tes ini tidak menggunakan item pertanyaan atau pernyataan seperti pada
tes, tetapi non tes ini menggunakan metode lain untuk memperoleh data atau
informasi yang diperlukan. Alat non tes kadang ada yang menggunakan pengukuran,
tetapi ada pula yang tidak menggunakannya, sabagai contoh observasi, bentuk
laporan, teknik audio visual, dan teknik sosiometri.
Adapun macam-macam
teknik non-tes, yaitu
1. Wawancara
Teknik evaluasi yang menekankan
adanya pertemuan secara langsung antara evaluator dengan yang dievaluasi
(evaluand). Wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas
yaitu si penjawab (responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara
bebas sesuai dengan yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara.
Kedua adalah wawancara terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan
pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada
informsi-informasi yang diperlukan saja.
2. Observasi
Suatu teknik yang dilakuakan dengan
mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat
sebenarnya. Pengamatan atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1)
observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang
diamati. (2) observasi sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang
diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor yang telah diprediksi
sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat dalam objek
pengamatan. Observasi teknik evaluasi yang menekankan pada gangguan indera
penglihatan.
3. Kuesioner
Teknik evaluasi yang menggunakan
angket untuk dijawab oleh responden sesuai dengan pilihan responden. Dan bila
ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner
tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan
yang memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang
(x) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka
adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab diperkenankan memberikan jawaban
dan pendapat nya secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui.
4. Daftar
cocok
Sebuah daftar yang berisikan
pernyataan beserta dengan kolom pilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk
memberikan tanda silang (x) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai.
5. Skala
bertingkat (rating scale)
Alat non tes yang memberikan nilai
angka untuk semacam pertimbangan (judgement)
suatu objek yang dievaluasi atas dasar persepsi atau pilihan evaluand.
6. Dokumentasi
Teknik evaluasi yang menekankan
pada aspek data tertulis atau dokumen yang berkaitan erat dengan informasi
tentang siswa. Data dokumentasi ini termasuk riwayat hidup (curriculum vitae) peserta didik.
7. Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
seseorang memungkinkan kita untuk mengetahui kepribadian seseorang
8. Portofolio
Laporan lengkap tentang
kegiatan yang dilakukan siswa dalam kurun waktu tertentu
9. Proyek
Penilaian yang mencakup
perencanaan, penyelidikan, analisis proyek/kegiatan
10. Focus Diskusi Kelompok (Focus
Group Discussion)
Teknik pengambilan data
melalui hasil diskusi kelompok yang terdiri dari 5 sampai 8 orang yang umumnya
dipandu/dipimpin ioleh pengumpul data.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment